Selasa, 28 Mei 2013

Dengan ekspektasi yang seharusnya, nikmati pertunjukan aksinya..


sejak franchise The Fast and The Furious merambah ke keluarga film summer movies, maka saya yang belum siap menghadapinya menjadi orang yang menonton dengan perasaan kecewa, saat menonton Fast 5. Dengan ekspektasi yang berbeda, Furious 6 ternyata memberikan tampilan yang lebih baik dari sebelumnya.

Dengan mengangkat benang cerita yang akhirnya menyambung ke Fast and Furious sebelumnya, tema yang diangkat adalah acceptable untuk kelas film summer. Dengan nuansa aksi, film ini menunjukkan hebatnya keterampilan kebut-kebutan , lucunya humor yang diberikan (dan benar-benar lucu), explotion scenes yang menjadi bumbu utama dari film aksi.

Cast yang muncul cukup mengangkat kisah yang sebenarnya dapat disederhanakan ini. Tapi tentunya masyarakat kita selain menunggu sang 'pentolan' Vin Diesel, pasti juga menunggu adegan dari Joe Taslim yang diberi porsi lumayan untuk peran pendukung. Pengalaman bertahun-tahun di seri ini membuat para artisnya menjadi 'peka lingkungan' dan tidak mengganggu secara umum.

Dengan ramuan yang tidak memberi promise berlebih selain laga dan hiburan, film ini cukup direkomendasikan, dan layak untuk menjadi teman menghilangkan stress berlebihan saat bekerja. Cant wait to see Fast 7..emm..Furious 7..or whatever they will name it

Furious 6 (sesuai di film): 7,0/10 - Tidak berlebihan, menjanjikan laga yang dibuat maksimal dan yang lebih penting..menghibur. Lupakan logika anda,tinggalkan di rumah dan enjoy the fun!

Jumat, 10 Mei 2013

Seluruh Karakter yang unik tidak berarti ngga mampu berbaur di kisah yang penuh kegembiraan kan..

Ngga salah kan kalau sekali-sekali kita nonton film kesukaan buah hati. anak saya sedang hobi nonton film buatan Dreamworks ini. Paling lucu adalah saat dia membaca titlenya dengan suara keras dan percaya diri: ' Madagaskar sama singaaaa'. Percayalah anda cari dimana-mana ngga ada judul film itu. :)

Ini adalah bagian ketiga dari animasi kebanggaan Dreamworks, Madagascar. Dibuat dengan tampilan penuh warna, keceriaan dimana-mana, kelucuan yang sungguh lucu dan power dari karakter utamanya yang bisa dibagi sama rata. Walau Alex the lion adalah karakter yang menonjol, dia sendirian tidak akan membuat film ini bertahan tanpa sahabat zebra, kuda nil, jerapah , sekumpulan pinguin, raja kukang dan lain -lain. Pembauran karakter-karakter tersebut sungguh menarik perhatian karena digambarkan secara unik didalam cerita yang cukup menarik perhatian segala umur.

Tidak salah bila film ini cukup menghibur, dan bahkan anak seusia anak saya akan mengingat beberapa adegannya dengan jelas, dan bila dilihat beberapa kali akan ingat dialog khasnya. Dan apa lagi yang dicapai oleh sebuah film selain diingat oleh penontonnya , kalau perlu selamanya. Usaha keras yang sangat berhasil membawa Madagascar 3 ini mencapai sebuah titik hiburan maksimal yang mengetengahkan kegembiraan, dan makna persahabatan, yang umum ada di setiap film hiburan dengan pesan yang mudah dicerna anak kecil sekalipun.

Bila film ini tidak ada kelanjutannya, saya sendiri tidak masalah karena menurut saya dari awal sampai seri ketiganya , seperti sebuah kisah yang terus berkelanjutan dengan hal-hal unik di setiap serinya. Bravo Dreamworks!

Madagascar: Europe's Most Wanted (2012): 8,2/10 Full color entertainment sebagai puncak serial yang menarik. Patut dikoleksi!

Minggu, 28 April 2013

it's just an 'ok' start for summer 2013

ok, kalau bicara soal Iron Man, setelah tahun lalu tayang dengan tim Avengers dan melihat track film-filmnya sebelum ini, pantaslah instalasi yang ketiga ini mendapatkan tantangan lebih tinggi. Tangangan dari sisi manapun, baik dari kisah, perkembangan karakter sampai kekuatan musuh.

Untuk itulah kisah ini diluncurkan. Dengan musuh yang disebut the Mandarin. Mungkin anda bisa lihat di wiki siapa itu the mandarin, tapi yang jelas kekuatannya lebih dari musuh iron man sebelumnya. Dan uniknya kinerja musuh iron man ini menarik sang tokoh utama untuk bekerja keras dan berpikir lebih pintar. Dasarnya Tony Stark adalah karakter yang jenius,bandel dan banyak akal (dan ini yang menarik dari tokoh ini dibanding superhero lain),membuat kisah ini semakin menarik untuk diikuti sampai akhir.

Pertanyaan yang menggelitik saya saat awal menonton film ini adalah, apakah film ini akan terpengaruh oleh gaya Christopher Nolan dengan karya fenomenalnya, The Dark Knight. Dengan memperhatikan trailer Man of Steel yang nantinya diprediksi akan ke arah sana, Iron Man 3 seakan hanya sedikit mengubah beberapa pengambilan gambar sehingga menjadi lebih berbicara dibandingkan sebelumnya.Dan tidak disangkal, hal ini menjadi salah satu kejutan di film ini.  Selanjutnya, semua dilakukan dengan pakem sang superhero. Jadi tidak perlu khawatir, sang jagoan akan tetap seperti yang sudah dikenal. Hanya perkembangan kisah memang cukup baik dan tidak mengecewakan.

Hal yang mengecewakan? Hmm.. dialognya kadang tidak berhasil di awal-awal, surprisingly kadang beberapa karakter tidak berperan dengan natural, dan mungkin lain kali ngga perlu pakai aktor sekelas Ben Kingsley untuk karakter ini, sama seperti saat keputusan memasang Mickey Rourke di seri keduanya. Menggelikan sekali menurut saya, apa ngga ada aktor yang mau main dengan peran itu?

Awal summer movie 2013 diawali dengan film ini. Tidak mengecewakan. Tidak sabar menunggu deretan film summer berikutnya!

Iron Man Three : 7,7/10 - Awal summer 2013 tidak mengecewakan. Tidak spektakuler, tapi  bisa dinikmati. Cukup bertahan dengan setting adaptasi seri sebelumnya, dengan peningkatan kisah yang diusahan tidak kedodoran dimana-mana membuat film ini cukup memuaskan.





Selasa, 16 April 2013

begini lho contoh cara sang sutradara menyampaikan visi unik

Berapa banyak kisah cinta yang sudah anda lihat di cinema? Ok, kalau sudah banyak, maka coba anda perhatikan dari sekian banyak itu mana saja yang berkesan karena keunikannya. Mungkin tidak banyak, dan keunikan itu disampaikan di film ini.
Sutradara Wes Anderson tahun lalu membuat sebuah rilis kisah cinta yang mengetengahkan simbolistik lingkungan yang sudah sangat jarang ditampilkan secara nyata dan tegas mendominasi. Mungkin hanya film komedi yang masih memunculkannya. Tapi metoda ini dijadikan jalurnya untuk menceritakan kisah percintaan dua remaja yang masing-masing memiliki masalah.
Memang film ini tidak terlalu memberikan arahan yang mendalam mengenai masalah karakternya masing-masing, karena cukup sibuk dalam urusan sinematografi yang (masih) dapat diterima tapi tetap terkesan tidak real seratus persen demi menjaga keunikannya. Namun kesetiaannya pada teknik ini patut diacungi jempol, karena tidak banyak film yang bisa menjaga konsistensinya dan bercampur dengan metoda lain.Dapat dipahami bila tidak terlalu banyak berbicara dalam ajang oscar karena sejatinya semua dibuat dengan sederhana. Kekuatan Anderson saja yang mampu mengangkat scene-scene menjadi memiliki penekanan dasar yang seakan penonton ditekankan dalam-dalam seperti guru yang memberi pelajaran pada muridnya. Tapi pelajaran ini untungnya sampai ke benak penontonnya. Great!

Moonrise Kingdom (2012): 8,4/10 :simple, dan dibuat dari tangan yang cekatan dan konsisten, membuat film ini cukup bisa dinikmati dengan visi sang sutradara. 

Jumat, 05 April 2013

usaha yang lumayan bagi film animasi anak-anak lokal

wah, sekarang waktunya anak saya yang ngajak nonton. Dan pilihan jatuh ke film ini. Sejatinya adalah film iklan es krim, promosi yang dilakukan sampai membuat film seperti ini adalah strategi yang cukup baik. Dengan ide sentral tetap pada barang dagangannya :)

Melanjutkan film sebelumnya, petualangan Paddle Pop kembali untuk mencari sisa dari es yang belum didapatkan, tentunya dengan scene-scene yang cukup menyenangkan untuk anak-anak seusia anak saya. Walau sekedar adegan tempelan tanpa berkaitan jelas dengan alur utama ceritanya, namun usaha untuk membuat sub plot sederhana dan menarik cukup mendapat apresiasi karena bagi film segala umur, cara ini sangat efektif bagi pemanfaatan konsentrasi anak yang tidak bisa bertahan lama. walau memang bagi orang dewasa menganggap adegannya tidak penting, tapi tidak bisa disangkal usaha membangunnya sudah lumayan.

walau beberapa adegan saya agak mengantuk tapi cukuplah usaha karya film ini untuk membangun porsi animasi yang masih sedikit dibuat di film indonesia. yang penting, anak-anak senang, produk sudah diiklankan jelas, dan orang dewasa pun tidak berharap akan mendapat sesuatu yang bombastis bukan? cukup ajak anak anda dan nikmati dari sudut pandang mereka. Oh ya, ada ekstra klip Coboy Junior lho hehehe...

Petualangan singa pemberani 2: 5,9/10 : usaha yang cukup baik, kisah sederhana dengan sub plot yang tidak terlalu sinkron dengan alur utama. Tapi itulah dunia anak-anak, tidak perlu terlalu paham sebuah plot panjang sampai lebih dari 1 jam, karena film itu sesuatu yang menyenangkan menurut mereka.

Sabtu, 30 Maret 2013

Pesta akting di film dengan sentuhan puitis tapi tidak sentimentil

Joaquin Phoenix. Philip Seymor Hoffman. Amy Adams. 

*kok komennya cuma itu?

Ya karena film ini berkembang menjadi ajang adu akting yang matang dari mereka.sungguh-sungguh matang. Sayang sekali film ini tidak seberuntung the Fighter (2010), yang memadukan dengan sukses 4 aktor-aktrisnya dan akhirnya memangkan Oscar. 

Sekali lagi, kembali naskah film ini membebaskan ruang gerak ketiga tokoh utama diatas dalam banyak setting, dan semuanya berhasil. Kisah tahun 1950-an mengenai seorang yang disebut Master (Hoffman) yang menyebarkan semacam ajaran untuk motivasi , yang cenderung mengarah ke hipnosis, harus mendapatkan tantangan untuk menyembuhkan kondisi seorang yang emosinya tidak stabil, yang diperankan oleh Phoenix tentunya.

Keinginan untuk membicarakan lagi kualitas akting sepertinya harus ditahan , karena bisa-bisa jadi sangat panjang. Namun, film ini adalah sebuah perjalanan, sebuah usaha, sebuah kebohongan, sebuah tekanan batin dan psikologi. Dicampur , divisualisasikan melalui... *once again* seluruh energi aktor-aktrisnya. Jadi seperti tahun 2010 saya keluar dari bioskop dengan rasa puas menonton kualitas akting di film the Fighter, tahun ini saya mengalami hal serupa. Memang, cerita film ini masih kalah dengan kontender film-film terbaik di Oscar 2013, tapi cukuplah untuk Phoenix memerankan seorang yang emosional, Hoffman yang karismatik dan terlihat wise, dan Adams dengan matanya yang selalu tegas itu.

The Master (2012) :7,7/10 : it's about acting. dan cukup sudah. sayang tahun ini diganjal oleh Daniel Day lewis memerankan Lincoln dengan sempurna, dan Christoph Walz memerankan karakter yang unik dan sangat berhasil. Jika tidak ada mereka, mungkin Oscar 2013 akan seperti The Fighter di Oscar 2011. 

Senin, 18 Maret 2013

Disney! It's Oz!!! Mengapa hanya setengah hati?


Sam raimi sedang uji coba? entah benar atau tidak, tapi itulah yang saya rasakan saat menonton karya terakhirnya ini. Mencoba memadukan konsistensi gaya dari beberapa besutannya sebelumnya, ditambah dengan paduan warna dan pendekatan (boleh dikatakan sedikit pendekatan) ala Tim Burton yang jago (atau hobi) membuat karya semi gothic-artistic, membuat film ini seakan mencari jati dirinya.

Ditambah lagi dengan beban legenda Oz sang Wizard, namun sayang sekali tidak didukung oleh script yang memukau dan mungkin bagi saya beberapa karakter salah casting, menjadi film ini semakin aneh saja. Dan, kemunculan Tony Cox semakin membuat saya menepuk jidad berkali-kali , karena begitu dia muncul saya selalu teringat film komedi yang memparodikan film-film box office, seperti Disaster Movie,Epic Movie dllnya.

The best ? hmmm... pengaturan sinematografinya tetap jempolan, arahan plotnya lumayan bagi yang dekat dengan storytelling ala kisah imajinasi, walaupun beberapa shot seharusnya bisa dibuang karena tidak terlalu signifikan untuk ceritanya, tapi sepertinya hanya dipakai untuk mempercantik 3D effect-nya. James Franco is average, not good but not bad at all.

Kalaupun ada kelanjutannya, tentang The Wizard of Oz, mungkin perlu banyak perkembangan disana sini, karena dengan arah film-film fiksi dan fantasy serta legenda yang menuju arah yang berbeda akhir-akhir ini, model film ini harus berjuang keras untuk tetap bisa eksis di kelanjutannya.Ini adalah salah satu kisah legendaris, jadi sayang jika Disney menuangkan karya sinemanya dengan setengah-setengah. Film ini malah menjadi bukti kembali, bahwa film fantasi sebelum summer kemungkinan besar banyak cacatnya.

Oz The Great and Powerful (6,8/10): What happened to Sam Raimi? Film ini masih cukup jauh dari rata-rata film fantasy jaman sekarang. Sayang banget kisah ini harus tetap tinggal di buku cerita.