Saat ini banyak film yang mencari keunikan dengan cara yang berbeda-beda. Salah satunya adalah dengan metoda kisah dengan latar penuturan dari tokoh utamanya sendiri. Bukan seperti adaptasi sinetron kita untuk mencari ketegangan atau mencari sensasi berlebihan , penuturan ini tidak mendominasi kisah, namun hanya sebagai penuntun penonton untuk lebih memahami latar belakang pemikiran karakter yang tidak akan muncul di visualisasinya,namun penuturan ini akan memperkuat scene yang sedang divisualkan di layar. Dan cara ini dilakukan oleh film ini, Beasts of the Southern Wild.
Jangan salah mengartikan dari sekedar membaca judulnya. Film ini bukan film kehidupan liar, bukan juga dokumenter tentang satwa hutan. Adalah seorang anak yang dipanggil Huspuppy yang tinggal bersama ayahnya di sebuah tempat kumuh yang merupakan tempat yang sesungguhnya tak dapat dihuni dan rawan tenggelam, kadang mereka menyebutnya dengan istilah Bathtub. Dalam kehidupannya untuk bertahan, memperhatikan keadaan ayahnya dan lingkungannya yang sungguh tidak terbayangkan untuk anak seusianya, Hushpuppy berimajinasi mengenai balance tentang lingkungan, belajar mengenai mimpi, kebersamaan, dan akhirnya menghadapi kenyataan perjuangan hidup diantara ego anak seusianya sendiri.
Sungguh sayang sebenarnya kalau saya ceritakan keseluruhan kisah ini disini. Adaptasi drama ini nyaris memiliki segalanya. Plot yang rapi, dan bahkan setiap adegannya tidak terbuang percuma. Kita akan diajak untuk melihat banyak aspek dalam kehidupan seorang anak. Dan bahkan keunikan film konteder oscarnya, Amour, yang mengedepankan uniknya makna cinta, film ini pun memilikinya dan berani dituturkan dengan kondisi yang jauh dari ideal sesorang membayangkan ada indahnya kasih di dunia seperti lingkungan Huspuppy. Ajakan untuk berfilosofi, berimajinasinya pun tak terlalu dipaksakan, namun cukup mendalam dengan tetap mengingat bahwa Huspuppy hanyalah seorang anak yang beranjak remaja. Beban besar memang diberikan pada pemerannya, Quvenzhané Wallis, yang dicatat sebagai peraih nominasi aktris terbaik termuda sepanjang masa di Academy Awards (9 tahun!), namun dia memang berhasil gemilang memerankan karakter utama film ini dengan nyaris sempurna.
Jadi tidak salah saya kira bila Oscar tahun ini melirik film ini menjadi nominasi Film terbaik, karena memang film ini sungguh layak. Saya pribadi tidak terlalu berharap film ini memenangkan oscarnya, cukuplah dunia tahu bahwa ada seorang anak yang bernama Huspuppy yang belajar menjadi beast, dan menitipkan imajinasinya ke para peneliti sains di dunia tentang keseimbangan dunia.
Beasts of the Southern Wild (2012) : 8,0 /10 : dunia anak yang lengkap namun penuh kesederhanaan dengan filosofi dan imajinasi yang tepat mendukung sebuah kisah yang memiliki kompleksitas pesan yang dibebankan pada seorang anak kecil. It's near perfect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar