Satu lagi film yang mengetengahkan hal yang tidak biasa. Agak naif kalau bicara 'tidak normal', karena film ini tidak bicara mengenai perjuangan hidup seseorang yang mengalami kelainan. Dimana banyak film menceritakan perjuangan hidup atau penderitaan atau simpati, film ini menceritakannya layaknya pengalaman umum dari orang normal, yang kebetulan adalah seseorang yang mengalami kelainan fisik.
Mark O'Brien adalah seorang jurnalis , yang kemudian mengalami lumpuh dari leher ke bawah karena penyakit polio. Pada akhir hidupnya, dia menceritakan pengalaman yang unik: melakukan sesi terapi. Terapi kesehatan? Hmmm.. tepatnya terapi seksual. Cheryl Cohen-Greene, adalah terapis seksualitas. Pekerjaan apa itu? Membantu masalah seksual. Namun profesi ini ditampik kalau disamakan dengan pelacuran, karena ini benar-benar terapi. Hubungan Mark dan Cheryl pun kebanyakan diceritakan secara gamblang di 3/4 jalan cerita, dan uniknya pengalaman ini pun dikonsultasikan oleh Mark dengan seorang pastur yang tetap memberi dukungan dan support bagi Mark.
Walau seakan Mark O'Brien yang mengkisahkannya, film ini seperti gabungan experience dari sudut pandang tokoh-tokoh pendukungnya, dan dia sendiri hanya sebagai pelengkap. Maka tidak salah apabila Helen Hunt yang berperan sebagai Cheryl lebih menonjol dikisahkan detailnya secara kontribusi dalam hidup Mark maupun kehidupan pribadinya. Peran William H.Macy sebagai pendetapun sebenarnya lebih pas apabila selain berperan, dia juga yang menarasikan kisah ini dari awal. Kisah ini dibuat dengan tidak melankolis, efektif dan to the point dengan bumbu yang tidak banyak.
Mungkin yang menarik perhatian adalah Helen Hunt sendiri yang harus rela telanjang bulat dan dishoot bekali-kali , namun Hunt sudah menunjukkan keprofesionalitasannya dalam peran. Bukan dalam artian profesionalnya dalam hal ketelanjangan, tapi transformasinya menjadi seorang terapis yang natural sangat dirasakan disini, sehingga film ini sungguh hidup. Hal yang unik mungkin tokoh pendeta yang walaupun dari gereja Katholik, namun sang romo berpendapat: ' mungkin Tuhan memberi free pas untuk anda'. Mmm.. mungkin ngga usah diperdebatkan dari sisi agama, karena film ini ngga akan mendapat sisi 'curcol' Mark kepada anda yang diwakili oleh sang pendeta itu sendiri. Dan itu penting.
So, its a good movie. Tidak mungkin memang film ini bakal diputar di bioskop kita, karena bila disensor ya inti ceritanya langsung hilang. Tapi kisah sederhana ini benar-benar dibuat serius dan bila anda jeli, bukan masalah hubungan seksnya yang dipentingkan, sehingga film ini tidak terjebak menjadi film porno.
The Sessions (2012): 7,7/10 : simple, hangat, pengerjaan serius, didukung akting Helen Hunt yang sudah masuk kategori profesional. Bila kita buang jauh-jauh masalah sensor, agama, dan lain-lain, maka ini adalah sebuah kisah sederhana yang mampu 'berbicara' pada anda.Based on true story and real events.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar